Pada hari Sabtu, 16 Oktober 2010, telah berlangsung acara Kongres ke-X Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Acara berlangsung antara pukul 9.00 sampai 17.00 dengan dihadiri oleh kurang lebih 50 orang anggota HPI. Kongres dipimpin oleh Ketua Sidang, Sugeng Hariyanto, yang dibantu oleh Adrian Prasetya sebagai wakil ketua dan Susan Kumaat sebagai sekretaris.
Acara dibuka dengan sambutan dari Hendarto Setiadi sebagai Ketua Umum HPI 2007–2010, Endo Senggono sebagai Kepala PDS, sahibulbait acara, serta Benny H. Hoed sebagai perwakilan Dewan Kehormatan HPI. Prof. Dr. Benny H. Hoed menyampaikan sedikit sejarah HPI, harapannya terhadap kepengurusan HPI selanjutnya, serta sekaligus membuka secara resmi acara kongres.
Setelah rehat kopi singkat, pada pukul 10.15 acara dilanjutkan dengan Pleno I yang difasilitasi oleh Adrian serta diisi dengan penjelasan mekanisme kongres dan pemilihan ketua sidang. Ketua Sidang terpilih, Sugeng Hariyanto, selanjutnya mengesahkan tata tertib kongres dan menjelaskan sidang-sidang komisi yang akan dilaksanakan setelah isama (istirahat, salat, dan makan siang).
Selanjutnya, Hendarto Setiadi, dibantu oleh Maria Sundah dan Emma Sitohang-Nababan, menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus HPI periode 2007–2010. Pengurus telah melakukan kegiatan-kegiatan seperti KumAng (kumpul anggota) dan pelatihan penerjemahan serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh lembaga/komunitas penerjemah lain seperti FIT, Proz, dan Bahtera. Saldo kas HPI pada akhir kepengurusan 2007–2010 kurang lebih 2 juta rupiah. Ketua Sidang mengesahkan laporan pengurus dan menyatakan pengurus demisioner setelah memberikan kesempatan kepada anggota kongres untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan.
Sesi pagi berakhir sekitar pukul 11.30 setelah memilih dua calon Ketua Umum HPI: Eddie Notowidigdo dan Kukuh Sanyoto. Selama istirahat siang, para peserta kongres harus memilih komisi yang akan dipilih dengan mengambil kartu berwarna yang telah disiapkan panitia (kuning untuk Komisi A, merah untuk Komisi B, dan biru untuk Komisi C). Jumlah total kartu diatur agar sama dengan jumlah peserta dan dibagi rata untuk setiap komisi agar masing-masing komisi mendapatkan jumlah peserta yang memadai.
Sidang komisi berlangsung antara pukul 13.00 hingga 15.00. Komisi A difasilitasi oleh Hendarto Setiadi dan membahas Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. Komisi B difasilitasi oleh Kukuh Sanyoto dan membahas Kode Etik. Komisi C difasilitasi oleh Eddie Notowidigdo dan membahas Program Kerja 2010–2013. Suasana sidang komisi cukup serius meskipun kadang diselingi dengan canda dan gelak tawa. Setelah semua komisi selesai melakukan pembahasannya, para anggota kongres kembali bergabung dalam pleno yang memaparkan dan mengesahkan hasil pembahasan dari tiap komisi.
Acara berikutnya adalah pemaparan visi dan misi dari calon Ketua Umum HPI periode 2010–2013 dan langsung dilanjutkan dengan pemilihan ketua oleh para anggota kongres. Dari 44 anggota kongres yang masih hadir pada saat pemilihan, 36 suara (82%) memilih Eddie Notowidigdo sedangkan 8 suara (18%) memilih Kukuh Sanyoto. Kongres X HPI pun ditutup dengan pidato Ketua Umum HPI 2010–2013 terpilih, Eddie Notowidigdo.
Secara keseluruhan, acara kongres yang kepanitiaannya dipimpin oleh Anna Wiksmadhara ini berjalan dengan lancar dan dengan suasana yang cukup cair. Kongres yang juga dihadiri oleh empat anggota Dewan Kehormatan HPI (Benny H. Hoed, Alfons Taryadi, Rahayu S. Hidayat, dan Sofia Mansoor) dan beberapa anggota sepuh (mis. Widodo Sutiyo dan Hetty Irawati) ini menjadi kesempatan untuk berbincang dan bersilaturahmi antara sesama anggota. Bahkan, demi kesempatan langka ini, beberapa anggota rela datang jauh-jauh dari luar Jakarta, seperti yang dilakukan oleh Sugeng (Malang), Ahnan (Pasuruan), dan Laila (Kendari).
Makanan yang disajikan, baik pada rehat kopi maupun santap siang, enak dan berlimpah sampai perlu untuk dibungkus dan dibawa pulang oleh para anggota. Meskipun lokasi acara yang berada di lantai dua dengan tangga yang terjal tanpa elevator cukup menyulitkan, lokasi acara di PDS ini juga menyegarkan mata dengan foto-foto dari para sastrawan Indonesia dan buku-buku karya mereka.
Terima kasih kepada para Pengurus HPI 2007–2010 dan selamat bertugas bagi para Pengurus HPI 2010–2013. Semoga profesi penerjemah dan juru bahasa dapat semakin berkembang dan kita dapat “menjembatani penyebarluasan informasi dan pengetahuan melalui terjemahan berkualitas”, sesuai dengan moto kongres kali ini.
Foto-foto Kongres X HPI jepretan Harry Hermawan dapat dilihat di http://www.flickr.com/photos/sihahe/sets/72157625049992537/