HUT Ke-51 HPI dan Napak Tilas Sejarah Perjuangan
Sebagai asosiasi profesi penerjemah dan juru bahasa se-Indonesia, hari jadi Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) jatuh pada setiap tanggal 5 Februari. Namun pada tahun ini, 2025, Hari Ulang Tahun (HUT) HPI dirayakan pada Sabtu, 8 Februari 2025, dengan mempertimbangkan akhir pekan sebagai waktu yang paling leluasa.
Tahun ini juga adalah momentum perdana HUT HPI diselenggarakan di Pusat Dokumentasi Sastra Hans Bague Jassin (PDS HB Jassin), Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, setelah revitalisasi Kompleks TIM Jakarta tersebut pada kurun waktu 2019-2022. Momentum HUT ini sekaligus menapaktilasi sejarah HPI yang didirikan pada 5 Februari 1974 di TIM Jakarta, setengah abad silam.
Tepat pada pukul 09.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), acara HUT ke-51 HPI resmi dibuka dengan dihadiri oleh sekitar 150 orang (luring dan daring) di Aula PDS HB Jassin, Lantai 4, Gedung Ali Sadikin, Kompleks TIM Jakarta. Kendati sejak semalam hingga pagi harinya Jakarta sempat diguyur hujan deras, rekan-rekan HPI tetap bersemangat datang ke lokasi HUT yang notabene ramah difabel dan lebih mudah diakses karena terletak di pusat kota Jakarta.
Perayaan HUT HPI ini sendiri dipandu oleh dua pembawa acara atau MC (Master of Ceremonies), Lucia Aryani (Sekretaris Umum BP HPI) dan Marina Mary Marpaung (Kepala Divisi Sponsorship HPI) yang kompak berbusana batik dan kebaya biru, warna ”kebesaran” HPI. Dengan apik, keduanya memandu acara secara profesional dan sesekali diselingi guyonan segar untuk menghidupkan suasana.

Acara pembukaan HUT HPI yang diawali dengan sama-sama menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars HPI serta dilanjutkan pembacaan doa yang dipimpin Hanif Rusli (Kepala Divisi Penyelenggaraan Acara HPI) terasa khidmat. Seusai pembacaan doa, Indra Listyo (Ketua Umum HPI periode 2025-2027) memberikan sambutan singkat dan menyerahkan cendera mata kepada para perwakilan sponsor yang telah mendukung penyelenggaraan HUT ke-51 HPI.
Dalam sambutan singkatnya, Indra Listyo, yang akrab dipanggil Pak Indra, menekankan pentingnya soliditas HPI dan keberlanjutan sejarah HPI demi kemajuan bersama bagi para penerjemah dan juru bahasa Indonesia.

Mata acara berikutnya adalah talkshow (gelar wicara) yang dimoderatori Nursalam AR (Kepala Divisi Komunikasi HPI) dan menghadirkan para ketua umum HPI periode sebelumnya (yang juga termasuk jajaran Dewan Pembina HPI) yakni Hananto Sudharto (Pak Han), Djoko Rahadi Notowidigdo (Pakde Eddie), dan Hendarto Setiadi (Pak Hendi) sebagai para narasumber.
Dalam gelar wicara berdurasi kurang lebih 45 menit ini, dengan gaya perbincangan yang akrab dan santai, para narsum atau narasumber berkisah tentang pengalaman mereka masing-masing selama menjabat sebagai ketua umum HPI, termasuk juga mengungkapkan kenangan personal tentang gedung PDS HB Jassin pra-revitalisasi.
Dengan semangat napak tilas sejarah HPI, yang merupakan tema utama gelar wicara, Pak Han (ketua umum HPI periode 2014-2016 dan 2017-2019) mengisahkan cerita di balik layar (behind the scene) saat mewakili Badan Pengurus HPI untuk mengawal proses lahirnya Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) No. 29 Tahun 2016 tentang Penerjemah Tersumpah (Sworn Translator) yang memungkinkan kembali diselenggarakannya Ujian Kualifikasi Penerjemah Tersumpah (UKPT) pada 2021 setelah vakum sedekade lamanya sejak 2010.
Sementara Pakdhe Eddie (ketua umum HPI periode 2010-2013 dan 2013-2014) menuturkan gagasannya meluncurkan Sihapei (direktori penerjemah dan juru bahasa Indonesia) di era kepengurusannya agar para penerjemah dan juru bahasa Indonesia lebih punya “nilai jual” di pasar dan dunia internasional. Saat ini, di era Pak Indra Listyo, Sihapei sudah ditingkatkan menjadi Sihapei 2.0 yang bukan hanya sebagai direktori penerjemah dan juru bahasa tapi juga dilengkapi dengan fitur fasilitas pembayaran iuran keanggotaan HPI.
Sejarah napak tilas perjuangan HPI juga dilengkapi Pak Hendi (ketua umum HPI periode 2007-2010) dengan kisahnya sebagai penggagas Tes Sertifikasi Nasional (TSN) HPI pada 2010 sebagai alternatif ujian sertifikasi penerjemah saat adanya kevakuman UKPT yang saat itu masih berlandaskan peraturan Gubernur DKI Jakarta. TSN HPI, yang digagas Pak Hendi, sejak 2010 dan masih berlanjut hingga sekarang juga berkembang dengan adanya TSN Editor Penerjemahan dan TSN Penjurubahasaan.
Sebagai penutup, para narasumber juga berharap semangat dan contoh-contoh maupun praktik baik yang telah mereka laksanakan itu dapat diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya.

Selepas Gelar Wicara, seraya menunggu panitia mempersiapkan prosesi pemotongan kue ulang tahun HPI, para MC mempersilakan para peserta luring dan daring untuk menyampaikan kesan dan pesan tentang acara HUT HPI tahun ini.
Sebagai perwakilan peserta luring, Ibnu Barisha (penerjemah muda dan penyandang disabilitas), yang juga menginspirasi BP HPI untuk mencari lokasi acara yang ramah difabel dan bagi kesulitan móbilitas, menyampaikan ucapan terima kasih kepada BP HPI yang telah mendengar dan mewujudkan aspirasinya tentang tempat acara yang memiliki fasilitas yang ramah bagi disabilitas.
Melalui layar Zoom, secara daring, Ardian Wahyu Setiawan (Kepala Divisi Pengembangan Profesi HPI yang berdomisili di Malang, Jawa Timur) menyampaikan ucapan selamat ulang tahun HPI dan ekspresi kegembiraannya untuk acara HUT ke-51 HPI kali ini.
Tibalah puncak acara HUT HPI dengan ditandai pemotongan kue ulang tahun HPI yang dilakukan Pak Hendarto Setiadi sebagai mantan ketua umum HPI terlama yang kemudian diberikan kepada Pak Indra Listyo sebagai ketua umum HPI petahana, sebagai simbol estafet kepemimpinan HPI.
Selanjutnya Pak Indra menyerahkan potongan kue tersebut kepada Muhammad Ali Mahfudz Arwani (Wakil Kepala Divisi Komunikasi HPI), yang akrab dipanggil “Mas Ali”, sebagai anggota pengurus BP HPI termuda sebagai simbol keberlanjutan semangat perjuangan dan praktik baik di HPI agar dapat terus dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya.

Usai acara potong kue ulang tahun, tidak lengkap jika tidak ada acara hiburan dalam suatu pesta perayaan. Sebagaimana dijanjikan juga dalam poster undangan acara HUT HPI di media sosial HPI dan juga grup Whatsapp HPI, HUT ke-51 HPI memang banjir hadiah, baik hadiah kejutan (doorprize) maupun hadiah tebak kuis.
Salah satu contohnya dalam acara Kuis Tebak Sejarah HPI dan Kuis Tebak Wajah yang menjadi acara seru selanjutnya. Dalam mata acara ini banyak peserta luring maupun daring yang bersemangat dalam menjawab serta semangat berebut posisi (terutama peserta luring) untuk dapat giliran menjawab karena banyaknya hadiah yang ditawarkan. Beberapa ada yang benar dalam menjawab dan ada juga yang salah dalam menjawab disebabkan lupa akan tanggal, tahun, dan tempat kejadiannya, atau tidak kenal potongan wajah yang dimaksud dalam Kuis Tebak Wajah.
Beberapa potongan wajah dalam Kuis Tebak Wajah berasal dari foto-foto para pengurus dan penggiat HPI periode awal hingga periode belakangan, seperti almarhum Ali Audah (Ketua Umum HPI yang pertama), Indra Listyo, Hendarto Setiadi, Pakdhe Eddie hingga Mbak Lila Erliana (Kepala Sekretariat HPI), yang dikenal juga sebagai, “yang punya HPI”.
Selain Kuis Tebak Sejarah HPI ada acara yang tidak kalah serunya yaitu Door Prize, Tebak Wajah, Baca Puisi, Foto Bersama, dan santap siang sambil berjejaring.
Acara HUT ke-51 HPI ini juga bertambah seru dengan adanya puisi interaktif yang dibawakan oleh Mas Ali yang juga terkenal dengan julukan “Ali Smiley” karena senantiasa tersenyum sumringah. Puisi Mas Ali juga makin cetar membahana dengan dibumbui Goyang Brimob disertai musik pengiring lagu populer Garam dan Madu. Terlebih puisi jenakanya banyak berisi sentilan kritis atas kebiasaan buruk para penerjemah dan juru bahasa dan juga mendorong agar rekan-rekan HPI semakin profesional berkarya.
Setelah dilanjutkan kembali dengan kuis bagi-bagi hadiah dan ditutup dengan foto bersama seluruh peserta luring, acara HUT HPI dipungkas dengan santap siang bersama sembari berjejaring di luar ruangan Aula PDS HB Jassin.
Para peserta terlihat sangat terhibur dan puas terhadap penyelenggaraan acara HUT HPI ini yang tercermin dalam respons-respons positif di grup WA HPI hingga seminggu setelahnya.
Happy anniversary, HPI. Another year older, another year wiser!
