Lapanta Sesi Perkenalan BP HPI 2025-2027
Sebagaimana diumumkan via milis HPI Notice dan grup Facebook HPI, hajatan HPI kali ini tepat dimulai pada pukul 19.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), Jumat, 10 Januari 2025 di platform Zoom Meeting. Memang waktunya cukup malam bagi rekan-rekan HPI yang berada di zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT), tapi tidak mengurangi antusiasme sekitar 100-an anggota HPI yang menghadiri Sesi Perkenalan Badan Pengurus HPI periode 2025-2027 selama satu setengah jam tersebut.
Acara daring ini dibuka oleh Lucia Aryani dan dilanjutkan dengan sambutan singkat oleh Indra Listyo selaku ketua umum Himpunan Penerjemah Indonesia yang terpilih kembali pada Kongres ke-14 HPI pada 30 November 2024 di gedung Badan Bahasa, Jakarta. Periode 2025-2027 ini merupakan periode kedua masa jabatan Indra Listyo yang sebelumnya adalah ketua umum HPI petahana pada periode 2020-2024.
Selanjutnya Indra Listyo memperkenalkan satu per satu anggota Badan Pengurus Harian HPI, yang berasal dari 10 (sepuluh) kota yang berbeda di seluruh Indonesia, yang akan membantu beliau pada periode 2025-2027 berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum HPI Nomor: HPI-00/0001.1/I/2025 tertanggal 1 Januari 2025.
Perkenalan para pengurus di menit-menit awal dimulai dari Lucia Aryani yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, Farah Riziani Rachmat (Bendahara Umum), dan Wahyu Adi Putra Ginting (Wakil Ketua Bidang 1), yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum pada periode 2020-2024.
Dalam kabinet Indra Listyo jilid 2 ini, ada beberapa perubahan yang mencolok, seperti posisi Wakil Ketua Umum yang sebelumnya dijabat satu orang kini ditunjuk tiga orang pengurus yang berbagi tugas sebagai wakil ketua Bidang 1, 2, dan 3. Dibandingkan kabinet periode sebelumnya, struktur kepengurusan juga lebih ramping.
Di bawah kepemimpinan Wakil Ketua Bidang 1 yang membidangi TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi), tata usaha & tata kelola serta keuangan, ada Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Tim Sekretariat (Lila Erliana, dkk.), dan Divisi Komunikasi (Nursalam AR, Mohammad Ali Mahfudz Arwani, dan Mei Linda Xu).
Divisi Komunikasi, yang pada periode sebelumnya dikenal dengan nomenklatur Divisi Infotek (Informasi dan Teknologi) yang dikepalai oleh Ivan Lanin, mengemban amanat antara lain menyajikan informasi dan konten bermanfaat bagi para anggota HPI melalui pelbagai sarana media komunikasi resmi HPI seperti media sosial HPI dan Nawala HPI.
Sementara Wakil Ketua Bidang 2 (Eki Qushay Akwan) membawahi Divisi Pengembangan Profesi (Ardian Wahyu Setiawan, Ira Susana, Wiwit Tabah Santoso, dan Nadia Hanayeen), Divisi Hubungan Internal (Ni Ketut Ayu Puspita Dewi) dan Divisi Hubungan Eksternal (Meita Lukitawati dan Mila Kartina Kamil).
Nantinya Divisi Hubungan Internal bertugas memperluas jejaring HPI Komisariat Daerah (Komda) sekaligus merawat barisan HPI Komda yang telah ada dengan banyak dialog internal dan silaturahmi antara BP HPI dan para pengurus Komda. Sementara itu, Divisi Hubungan Eksternal akan membina dan memperluas hubungan kerja sama HPI dengan berbagai mitra eksternal, di antaranya mitra bidang pendidikan, mitra swasta terdaftar, badan pemerintah, asosiasi profesi lain, dan pemangku kepentingan lainnya.
Terkait masa jabatan kepengurusan HPI Komda, berdasarkan jawaban dari Ketua Umum HPI untuk pertanyaan Dina Rafidiyah (ketua HPI Komda Kalsel) dalam sesi tanya jawab, masa jabatan kepengurusan HPI Komda akan berdasarkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebelumnya di tiap Komda, dan bukan berdasarkan perubahan masa kepengurusan kabinet BP HPI periode 2025-2027.
Untuk posisi Wakil Ketua Bidang 3 dijabat oleh Gagat Bhumyantoro, yang membawahi Divisi Penyelenggaraan Acara yang dikepalai oleh Hanif Rusli dan beranggotakan Marina Mary Marpaung. Saat ini agenda kerja terdekat divisi ini adalah persiapan acara Hari Ulang Tahun ke-51 HPI pada bulan Februari 2025.
Sebetulnya ada satu lagi divisi di bawah koordinasi Wakil Ketua Bidang 3 yakni Divisi Sponsorship (Penajaan), yang saat ini masih memerlukan sumbangsih dari rekan-rekan HPI yang bersedia menjadi relawan pengurus BP HPI.
Terkait struktur Dewan Pengawas sesuai amanat Kongres ke-14 HPI, menurut Indra Listyo, akan dipilih dan diangkat berdasarkan Kongres Luar Biasa (KLB) HPI yang akan diselenggarakan secara daring (online) pada waktu yang akan ditentukan kemudian.
Selain semua jabatan pengurus tersebut di atas, masih ada beberapa jabatan lagi yang turut diperkenalkan yakni Dewan Pembina (diketuai Hendarto Setiadi dan beranggotakan Rahayu Surtiati, Sofia Mansoor, Djoko Rahadi Notowidigdo, Hananto P. Sudharto) dan Komite Kompetensi dan Sertifikasi (diketuai Sugeng Hariyanto dan beranggotakan Inanti Pinintakasih Diran dan Evandinata Halim).
Jangan dilupakan juga Tim Sekretariat yang dikepalai oleh Lila Erliana Kolloh, staf purnawaktu senior yang membantu HPI sejak 2010 di era kepengurusan Pak Eddie (Djoko Rahadi Notowidigdo).
Rasanya hampir tidak ada anggota HPI aktif, yang rajin bayar iuran dan sering berkomunikasi dengan Sekretariat HPI, yang tidak mengenal Mbak Lila baik via korespondensi surel atau lewat pertemuan fisik di acara luring (offline) HPI. Bahkan, secara berseloroh, Mbak Lila menyebut dirinya sebagai “yang punya HPI” di awal perkenalan.
Dalam struktur Tim Sekretariat di bawah komando Mbak Lila, ada Staf Sekretariat (Gracia Dwita dan Dimas Maulana Putra Suryana) dan Staf Komunikasi (Pranasti Kusuma Pertiwi Nusantoro dan Jessica Claudia Setyadi).
Jika ingin lihat struktur kepengurusan BP HPI periode 2025-2027 secara lengkap, tersedia tautannya di https://www.hpi.or.id/pengurus.
Sesi Tanya Jawab
Dalam sesi tanya jawab setelah acara perkenalan BP HPI periode 2025-2027, ada pertanyaan menggelitik dari Ibnu Barisha, seorang penerjemah muda yang penyandang disabilitas, sebagai penanya pertama, “Bisakah acara luring HPI selanjutnya diadakan di tempat yang ramah difabel?”
Menurut Ibnu, sebetulnya ia berniat hadir pada acara Kongres ke-14 HPI pada November 2024 karena ingin juga bertemu secara fisik dengan rekan-rekan HPI, tidak hanya melulu melalui medsos HPI atau grup Whatsapp (WA) HPI. Sayangnya gedung Badan Bahasa, sebagai tempat Kongreks ke-14 HPI, tidak cukup ramah difabel karena tidak ada fasilitas lift atau rampa (ramp) yang mudah diakses para penyandang disabilitas seperti dirinya yang berkursi roda.
Memang bukan soal berapa banyak anggota yang memerlukan fasilitas tersebut tapi seberapa besar kepedulian HPI atas aspirasi para anggotanya. Itulah yang tercermin dari respons Gagat Bhumyantoro (Wakil Ketua Bidang 3) atas pertanyaan Ibnu.
Divisi Penyelenggaraan Acara, yang berada di bawah koordinasi Wakil Ketua Bidang 3, sendiri telah sejak beberapa pekan lalu memulai survei gedung-gedung pertemuan yang ramah difabel di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan acara HUT ke-51 HPI.
Dalam konteks kepedulian itu jugalah Pak Indra Listyo menyampaikan akan ada banyak terobosan terkait kegiatan HPI Komda yang diakomodasi oleh Divisi Hubungan Internal dan Divisi Hubungan Eksternal (di bawah koordinasi Wakil Ketua Bidang 2) agar tidak ada Komisariat Daerah yang mati suri dan agar lebih banyak kegiatan-kegiatan Komda yang lebih bermanfaat bagi para anggotanya.
Pertanyaan menarik lainnya adalah dari Alvino Timothy (HPI Komda Bali) tentang kemungkinan pelaksanaan Tes Sertifikasi Nasional (TSN) HPI diselenggarakan secara fisik di Bali.
Menurut Bu Inanti (anggota Komite Kompetensi dan Sertifikasi), KKS sebagai penyelenggara TSN HPI menampung usulan tersebut dan akan mengkaji kemungkinan dibukanya tambahan tempat penyelenggaraan TSN secara fisik selain di Jakarta dan Malang (Jatim), sebagaimana yang selama ini biasa dilakukan.
Sesi tanya jawab ditutup dengan manis dengan apresiasi dari Bhisma (HPI Komda Bali) tentang hasil kerja kepengurusan BP HPI selama ini yang dinilai cukup luar biasa, seperti kecanggihan Sihapei (yang sudah bisa memproses pembayaran iuran tahunan via Virtual Account dan e-wallet), newsletter HPI, Ruang Berbagi dan berbagai acara luring dan daring HPI.
Sebagai penutup, sebelum sesi foto bersama, sekaligus merespons apresiasi Bli Bhisma, Pak Indra menekankan tentang semangat kebersamaan dan peran aktif seluruh rekan HPI yang telah memungkinkan terwujudnya seluruh pencapaian tersebut, yang diharapkan semangat dan peran aktif tersebut akan terus ada untuk periode kepengurusan selanjutnya.
“If everyone is moving forward together, then success takes care of itself.” (Henry Ford)