Proses menerjemahkan tidak selalu lancar. Mengambil tawaran pekerjaan yang tidak sesuai bidangnya dan kurangnya pemahaman menjadi alasan utama terhambatnya proses ini. Berdiskusi dengan orang-orang yang tepat bisa menjadi cara agar keluar dari kegelapan.
Walau tampak sederhana, menjadi pengalih bahasa ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena fokus profesi saya adalah penerjemah, dalam artikel kali ini saya akan coba memberikan beberapa petunjuk praktis dalam menerjemahkan. Saya yakin, sebanyak apa pun jam terbang seseorang, ada kalanya dia menemui kesulitan dan butuh diberi sedikit cahaya. Semoga petunjuk praktis yang saya susun ini dapat menjadi cahaya itu.
Yang membedakan antara penerjemah pemula dengan penerjemah senior adalah bahwa penerjemah senior cenderung berhati-hati jika akan mengambil tawaran pekerjaan. Bukan berarti penerjemah pemula selalu gegabah, ya. Penerjemah pemula biasanya sedang dalam tahap mengumpulkan pengalaman sehingga relatif lebih terbuka dalam menerima tawaran proyek. Jika sudah diterima, pasti harus dikerjakan dan saat mengerjakan itulah baru dia sadar bahwa “ternyata sulit” atau “ini maksudnya apa?”
Tidak apa-apa jika berpikir begitu. Wajar, namanya juga pemula. Yang sudah senior saja ada kalanya berpikir begitu.
Karena itu, sebelum menerima pekerjaan, pertimbangkan tiga hal ini:
- Dari segi bidangnya: apakah saya kompeten?
- Dari segi tenggat waktu: apakah saya mampu?
- Dari segi kesiapan fisik: apakah saya cukup bugar?
Jika tiga pertimbangan tersebut bisa dijawab ‘iya’, silakan diambil. Namun, jika ada satu yang terjawab ‘tidak’, lebih baik tolak agar tidak merusak reputasi. Tiap jenis pekerjaan pasti memiliki tingkat kesulitannya sendiri. Akan tetapi, makin dalam pengalaman dan makin baik pemahaman kita terhadap sesuatu, makin siap dan panjang akal kita dalam menghadapi tantangan kesulitan kerja.
Yang berikutnya, pastikan Anda menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran. Maksudnya menguasai bukan hanya sekadar paham kalau ekspresi only fools rush in bisa diterjemahkan nekat, tetapi juga paham akan budaya dan latar belakang kedua bahasa karena keberterimaan hasil terjemahan sedikit banyak dipengaruhi oleh seberapa kaya pengetahuan kita terhadap pasangan bahasa kerja kita.
Sebagai penerjemah, kamus ibarat kitab suci (biasa saya sebut kitab suci umat sastra/penerjemah/penulis). Kamus dwibahasa, kamus ekabahasa, tesaurus, dan kamus istilah adalah contoh-contoh kamus yang dibutuhkan setiap penerjemah. Jika menemui kata atau frasa baru, jangan malas untuk buka kamus. Sering-seringlah cek kamus untuk mengetahui pengertian suatu lema secara tepat persis. Jika bekerja menggunakan alat penerjemahan berbantuan komputer, definisi leksikal dapat pula dipakai untuk melengkapi daftar istilah yang Anda susun di sana.
Setelah Anda mencoba semua cara, ada kalanya rasa bingung dan buntu belum mau pergi. Jika begitu, bertanyalah kepada rekan atau orang yang kompeten di suatu bidang. Misalnya, saat sedang menerjemahkan teks bidang migas, mintalah saran atau nasihat dari orang yang bekerja di sektor migas atau penerjemah spesialis bidang migas.
Anda juga bisa bertanya di komunitas dan forum penerjemah. Nah, jika Anda memilih cara ini, pastikan Anda sudah mengerjakan “pe-er” dahulu sebelum mengajukan persoalan ke hadapan para kolega. Uraikan soal dengan jelas, beri konteks atas ekspresi yang jadi duduk perkaranya, paparkan dengan jernih pemahaman dan hasil riset Anda sejauh ini, dan sebutkan secara spesifik letak kesulitan Anda.
Terakhir tapi tak kalah penting, rileks. Lakukan pekerjaan ini dengan pikiran dan hati yang tenang karena ketenangan akan mendatangkan inspirasi. Rasa tenang juga akan membuat kita dengan mudah memutuskan harus berbuat apa kala menemui hambatan. Istirahatlah saat waktunya istirahat.
Menerjemahkan bukan hanya “yang penting selesai”, tetapi juga “yang penting pesan tersampaikan dengan baik dalam ungkapan yang natural”. Tidak perlu memaksakan yang tidak diyakini bisa dikerjakan. Pekerjaan yang cocok dengan Anda pasti akan datang juga pada akhirnya. Semangat!
1 comment
[…] Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini. […]